Fenomena Gerhana adalah bukti kebesaran Allah Yang Maha Kuasa, diinformasikan di seluruh media baik televisi maupun media online, tidak terkecuali jaringan sosmed facebook, dan lain-lain.
Informasi gerhana juga diberikan melalui ruang-ruang kelas, dilanjutkan dengan pembuatan teropong gerhana, dan tak lupa simulasi shalat gerhana dibimbing Bapak dan Ibu Guru.
Menurut perkiraan manusia melalui ilmu pengetahuan, esok hari tgl 9 Maret 2016, akan terjadi gerhana matahari.
Gerhana matahari
total diartikan sebagai fenomena alam dengan kedudukan matahari, bulan, dan
bumi pada satu garis. Dampaknya, sebagian bumi akan terkena bayangan gelap
bulan sehingga matahari tidak terlihat.
GMT akan melintasi 12 wilayah provinsi, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
GMT akan melintasi 12 wilayah provinsi, yakni Bengkulu, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Di Kalimantan
Selatan, GMT dapat dinikmati di Kota Tanjung, ibu kota Kabupaten Tabalong;
Paringin, ibu kota Kabupaten Balangan; dan Amuntai, ibu kota Kabupaten Hulu
Sungai Utara. Di Kota Tanjung, durasi waktu GMT selama 2 menit 28 detik, di
Kota Paringin 2 menit 8,1 detik, dan di Kota Amuntai 1 menit 50,6 detik.
Sedangkan sepuluh kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan cuma menikmati gerhana matahari sebagian.
Sedangkan sepuluh kabupaten/kota lain di Kalimantan Selatan cuma menikmati gerhana matahari sebagian.
GMT di Kota
Tanjung terjadi pukul 07.24-09.49 Wita dengan puncaknya pukul 08.30-08.33 Wita.
Di Kota Paringin dan Amuntai, puncak GMT terjadi pada pukul 08.31-08.32 Wita.
Shalat gerhana
dilaksanakan dengan beberapa tujuan. Selain beribadah kepada Allah, salat
gerhana juga mengingatkan terhadap kekuasaan Allah. Fenomena ini menunjukkan
kepada manusia bahwa terciptanya matahari, bulan, bumi, dan alam semesta tak
lepas dari kehendak dan kekuasaan Allah. Dan siklus siang malam pun bisa diubah
atas kehendak Allah melalui fenomena gerhana matahari ini, dimana siang akan
terasa seperti malam.
Shalat gerhana dalam
bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf dan jugakusuf sekaligus.
Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang sama. Shalat
gerhana matahari dan gerhana bulan sama-sama disebut dengan kusuf dan
jugakhusuf sekaligus. Namun masyhur juga di kalangan ulama
penggunaan istilah khusuf untuk gerhana bulan dan kusuf untuk gerhana matahari.
1. Kusuf
Kusuf adalah peristiwa
dimana sinar matahari menghilang baik sebagian atau total pada siang hari
karena terhalang oleh bulan yang melintas antara bumi dan matahari.
2. Khusuf
Khusuf adalah peristiwa
dimana cahaya bulan menghilang baik sebagian atau total pada malam hari karena
terhalang oleh bayangan bumi karena posisi bulan yang berada di balik bumi dan
matahari.
B. Pensyariatan Shalat Gerhana
Shalat gerhana adalah shalat sunnah muakkadah yang
ditetapkan dalam syariat Islam sebagaimana para ulama telah menyepakatinya.
1. Al-Quran
Dalilnya adalah firman Allah SWT :
Dan dari sebagian tanda-tanda-Nya adalah adanya malam
dan siang serta adanya matahari dan bulan. Janganla kamu sujud kepada matahari
atau bulan tetapi sujudlah kepada Allah Yang Menciptakan keduanya. (QS.
Fushshilat : 37)
Maksud dari perintah Allah SWT untuk bersujud kepada
Yang Menciptakan matahari dan bulan adalah perintah untuk mengerjakan shalat
gerhana matahari dan gerhana bulan.
2. As-Sunnah
Selain itu juga Rasulullah SAW bersabda :
Sesungguhnya matahari dan bulan adalah sebuah tanda
dari tanda-tanda Allah SWT. Keduanya tidak menjadi gerhana disebabkan kematian
seseorang atau kelahirannya. Bila kalian mendapati gerhana, maka lakukanlah
shalat dan berdoalah hingga selesai fenomena itu.(HR.
Bukhari, Muslim dan Ahmad)
Dalilnya adalah sabda
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
”Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan) , maka
bersegeralah untuk melaksanakan shalat.”
Semoga
bisa menjadi bekal kita dan Ananda seluruhnya dalam melihat kebesaran Allah..
shalat gerhana bersama Ayah/Bunda dan tak lupa meringankan tangan mengeluarkan
sedekah untuk sesama, Amiiin...SUBHAANALLAAH........








